Berjarak sekitar 13 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban. Pura Petitenget bisa dicapai dalam tempo hanya 1/2 jam saja bila jalanan tengah lancar. Tetapi lihat kondisi ruangan Seminyak pada saat ini, yang semakin hari semakin padat oleh kendaraan bermotor, mungkin waktu yang diperlukan untuk sampai tempat makin lebih dari 1/2 jam.
Artikel Terkait : https://keanu.hol.es/wisata/muko-loto-khas-sumba/
Sekian waktu waktu itu tempat ini masih jadi daerah eksklusif, dengan galeri-galeri yang jual barang-barang mewah, hiburan malam yang eksklusif dan penginapan-penginapan berbintang nya. Tetapi semakin hari, semakin banyak tempat yang jual barang pada harga yang cukup bisa dijangkau dan tentu saja penginapan untuk backpacker dan hiburan malam yang relative murah. Mungkin itu sebabnya semakin hari tempat ini semakin padat oleh wisatawan dan kendaraan bermotor. Kondisi jalan yang hanya dua jalan ini pula semakin tidak bisa menantang serbuan mereka.
Artikel Terkait : http://sigithermawan.esy.es/wisata/kain-tenun-sumba/
Tetapi daerah Seminyak memang menarik, sisi lainnya hingar bingar Bali yang dapat membuat liburan lebih terasa berkesan. Pantai dan Pura Petitenget Walau banyak didatangi wisatawan, Pantai ini masih tetap relatif bersih di banding Pantai Kuta yang sangat padat, bahkan oleh penjual makanan dan minuman yang ada disepanjang pantai.
Artikel Terkait : http://alifbatasa.hol.es/wisata/makanan-muko-loto-khas-sumba/
Pada awalnya Petitenget adalah rimba, yang sekarang ini telah bertukar oleh gedung-gedung dan pertokoan modern. Di Banjar Batu Belig, Kerobokan, Kuta Utara tersebut ada Pantai dan Pura Petitenget. Petitenget sendiri hadir dari gabungan dua kata, yaitu Peti yang berarti peti atau ruang untuk menaruh dan Tenget yang berarti angker. Pura ini dibikin pada masa ke-15, yang menurut kisah, dulu tempat ini adalah tempat alam liar yang dipenuhi semak dan pohon-pohon besar. Pada tempat ini sebenarnya ada dua Pura yang berdampingan, yaitu Pura Petitenget dan Pura Masceti.