Museum Ullen Sentalu mulai dirintis pada tahun 1994 serta diresmikan pada tanggal 1 Maret 1997, yang disebut tanggal bersejarah buat kota Yogyakarta. Peresmian museum dikerjakan oleh KGPAA Paku Alam VIII, Gubernur DIY pada saat itu. Dengan kepemilikan, museum swasta ini diprakarsai keluarga Haryono dari Yogyakarta serta ada dibawah payung Yayasan Ulating Blencong dengan penasehat diantaranya: I.S.K.S. Paku Buwono XII, KGPAA Paku Alam VIII, GBPH Poeger, GRAy Siti Nurul Kusumawardhani, Ibu Hartini Soekarno, dan KP. dr. Samuel Wedyadiningrat, Sp.(B). K.(Onk).
http://tokoiklan.web.id/wisata/sri-gethuk/
Dengan filosofis, nama Kaswargan diambil sebab terdapat pada ketinggian lereng Gunung Merapi, dimana kultur penduduk Jawa memandang Gunung Merapi menjadi tempat sakral. Taman Kaswargan ada pada suatu “historical district”, yakni lokasi bersejarah seperti Pesanggrahan Ngeksigondo serta Wisma Kaliurang.
http://submitfree.esy.es/wisata/wisata-kalibiru/
Pesanggrahan Ngeksigondo dibuat atas perintah Sultan Hamengku Buwono VII menjadi tempat peristirahatan keluarga Kasultanan Ngayogyakarta, tengah Wisma Kaliurang sempat dipakai untuk perundingan Komisi Tiga Negara, yakni Amerika, Australia, serta Belgia pada saat revolusi kemerdekaan negara RI. Kaliurang adalah lokasi wisata gunung dengan jarak 25 km dari pusat kota Yogyakarta, hingga adalah arah wisata yang begitu menarik serta mungkin. Diluar itu, terdapat pada jalan wisata strategis yang menghubungkan object wisata Candi Borobudur serta Candi Prambanan. Museum ini pula tampilkan tokoh raja-raja bersama permaisurinya dengan beberapa jenis baju yang dipakai setiap harinya.
http://mitraseo.hol.es/wisata/hutan-pinus-pengger/
Nama Ullen Sentalu adalah singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang ini berarti “Nyala lampu blencong adalah panduan manusia dalam mengambil langkah serta melalui kehidupan”. Filsafah ini diambil dari satu lampu minyak yang dipakai dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang disebut sinar yang tetap berjalan untuk mengarahkan serta menerangi perjalanan hidup kita. Museum ini dibangun oleh salah seseorang bangsawan Yogyakarta yang diketahui begitu dekat dengan keluarga keraton Surakarta serta Yogyakarta.